Sabtu, 10 November 2012

MASALAH ANAK DALAM INTERAKSI SOSIAL


A.    LATAR BELAKANG
Pada dasarnya bimbingan konseling untuk anak usia dini merupakan salah satu komponen  terpenting dalam paud. Berfungsi sebagai tempat untuk bekerjasama antara guru dan anak, selain itu bimbingan konseling berfungsi sebagai tempat pengawasan dan sebagai sarana untuk mencari solusi setiap permasalahan pada anak. Pemahaman atas karakter kepribadian merupakan pendukung bagi kita jika ingin memiliki kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Mengenali karakter kepribadian orang lain yang menjadi lawan bicara membuat kita dapat memberikan respon yang lebih tepat sehingga maksud dan tujuan komunikasi kita tersampaikan. Dan adapun anak yang kami teliti pada anak yang mempunyai permasalahan dalam berinteraksi sosial dalam kegiatan belajar di sekolah, kurangnya berkomunikasi dengan baik maupun di lingkungan sekitarnya.
B.     PEMBAHASAN
Pada bagian ini kami mengobservasi seorang anak, yang berusia 5 tahun yang masih duduk di taman kanak-kanak di TK B. Sebut saja namanya dengan inisial D, sebelumnya kami sudah mengobservasi beberapa kelas dan beberapa anak dari 2 kelas yang kami ambil, dan diantara kelas B1 dan B2 pada TK tersebut kami mengambil kelas B1, karena dari beberapa anak di B1 kami menemukan masalah yang terjadi pada anak tersebut, maka kami mengambil satu sampel anak yang berinisial D tadi menunjukan respon yang berbeda dibandingkan dengan anak lain pada saat jam pembelajaran berlangsung. Dan kami mengamati anak yang berinisial D mengalami masalah dalam interaksi sosialnya. Jadi dalam observasi yang kami lakukan pada TK tersebut selama 1 minggu.
a.       Analisis
Pada kegiatan observasi ini kami menemukan anak yang bermasalah yaitu anak yang mengalami masalah dalam ruang lingkup bimbingan konseling  sosial anak usia dini. Dalam pengamatan kami anak yang berinisal D, mengalami kesulitan dalam interaksi dengan guru atau pun temannya. Apabila dalam kelas pada saat proses pembelajaran dikelas, D jarang memperhatikan guru menjelaskan tentang materi.   
Karakter yang ditunjukan anak itu pada saat jam pembelajaran berlangsung seperti menunjukan sikap :
1.      Hiperaktif , dalam hal ini anak tersebut lebih menunjukan aktif dalam hal yang lain, maksudnya disini adalah pada saat jam pembelajaran yang berlangsung diberikan oleh guru, anak itu lebih ingin bermain dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik.  Suka berlari, kadang tidak mau mendengarkan cerita dongeng yang diberikan guru tersebut, dan hanya diam atau bermain dengan benda-benda disekitarnya.
2.      Perbendaharan kata/bahasa, anak ini mengalami perbendaharaan kata yang lamban dalam bahasanya, contohnya ; ketika guru bertanya anak  ini lamban dalam ingin mengucapkan kata-kata yang ingin dia ungkapkan kepada guru, atau pada saat ia bermain bersama teman sebayanya terkadang anak ini dalam berbicara kurang jelas maka anak lainpun terkadang kurang ingin juga berbicara dengannya.
Dan anak ini jarang sekali mau mengikuti bernyanyi bersama-sama guru dan temannya hanya diam dan melamun seperti pikiran kosong.
·         Dan pernah pada sewaktu-waktu kami mengajaknya ngobrol dan bertanya kepadanya untuk berinteraksi kepada kami, anak tersebut kurang merespon pembicaraan kami, yang kami tanyakan kepadanya dan anak itu seperti menunjukan sikap diam dan seperti bingung/ berfikir, seperti ingin menjawab pertanyaan kami tetapi lambat mereaksikan mulutnya untuk berkata.
3.      point ke 3 ini seperti yang kami lihat kami lebih menjelaskan pada konsep keberhasilan pada saat pembelajarannya itu sendiri yaitu calistung, pada kegiatan disekolah, calistung seperti membaca anak si D ini dapat mebaca abjad dan mengurutkan dengan benar, dan menulis juga berhitungnya sangat baik. lalu kami sedikit mengetahui latar belakang konsep pembelajarannya ternyata anak tersebut diberikan les tambahan di luar oleh orang tuanya ketika selesai pulang sekolah di taman kanak-kanak, maka anak tersebut untuk calistungnya sendiri sangat baik dalam pembelajarannya ketika calistung itu sendiri diberikan kepadanya.

b.      Sintesis
Berdasarkan analisis diatas kami dapat menyimpulkan bahwa anak yang berinisial D, memiliki kecenderungan  prilaku yang tidak mau memperhatikan pada saat guru menjelaskan, pada saat dalam proses pembelajaran anak si D lebih senang menunjukan sikap : menyendiri,  (suka bermain sendiri/hiferaktif, tidak percaya diri, cenderung pendiam, tidak mau mengikuti pada kegiatan bernyanyi, memiliki sifat egosentris).

c.       Diagnosis
Hal-hal yang menyebabkan perilaku D menjadi seperti diatas dapat dikarenakan faktor-faktor sebagai berikut:
·   Faktor dari lingkungan keluarga : keluarga kurang memberikan perhatian kepada anak termasuk melatih komunikasi atau kurang mengajak anak untuk berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari, serta orang tua si D lebih menekankan les atau bimbel pada kegiatan pembelajaran calistung.
·     Faktor dari diri sendiri : anak cenderung suka melamun, berdiam diri, dan disekolah jarang mau bersosialisasi kepada anak lain.
·       Faktor dari lingkungan sekolah : kurangnya perhatian guru ke pada si D, disebabkan jumlah anak di dalam kelas terlalu banyak, sehingga guru kurang fokus terhadap anak yang mengalami suatu masalah dan terutama pada anak si D.
d.      Prognosis
Anak D,  berkembang dengan memperlihatkan karakternya disekolah, hari pertama ia menunjukan sikap :
sikap D hari pertama kami observasi:
·         Kami memulai memperkenalkan diri
·         Kami memulai mengamati dan ikut berbaur dalam pembelajaran anak di sekolah
v  D masih belum mau memulai pemberbicara dengan kami.
v  D tidak mau mendengarkan penjelasan guru
·         Kami mulai mendekati sala satu dari anak yaitu D
·         Kami mengajak anak untuk berbincang-bincang
v  D memulai mau tanya jawab dengan kami,
v  D mulai terbiasa dengan keberadaan kami
e.       Treatment atau Konseling
Dalam permasalahan si D kami memberikan penanganan  sebagai berikut :
1.      Perhatian
Dengan memberikan perhatian kita akan membuat si anak merasa ada di lingkungannya berada.Seperti memberikan kesempatan dia untuk tampil ke depan kelas agar dia memperoleh kepercyaan diri saat berada di depan kelas dan di sana dia kemudian terpancing untuk mencoba kembali tampil di depan.
2.      Motivasi
Dengan memberikan motivasi maka kita akan memberikan suatu acuan atau dorongan agar dia terpacu untuk tampil dan berkreasi. Seperti memberikan suatu percontohan yang baik untukmelakukan suatu kegiatan dan tugas.
3.      Pujian
Tidak lupa memberikan suatu pujian saat dia telah berhasil melakukan suatu pekerjaan atau tugasyang dia kerjakan,karena dengan memberikan suatu pujian itu dapat memberikan suatu rasakepercayaan diri .Tetapi jangan terlalu berlebihan karena itu dapat membuat si anak merasaterlalu bisa melakukan segalanya dan akhirnya lupa akan posisi sebenarnya.
4.      Komunikasi
 Anak harus lebih sering melakukan komunikasi kepada guru, teman dan orang lain, dan selalu mengajak anak berbicara atau berkomunikasi dalam membantu dalam pembelajaran di sekolah.
5.      Kerjasama dengan orang tua
Sebagai seorang pendidik, guru juga dapat membuat kerjasama dengan orang tua D, untuk membantu menangani masalah pada D, agar D tidak mengalami keterlambatan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Jika ini hanya di biarkan saja, maka akan memperlambat tumbuh kembangnnya anak.

f.       Follow up
Dalam permasalahan si D kami dapat  menarik kesimpulan, bahwa anak tersebut dapat memperbaiki sikapnya dalam pembelajaran dan komunikasi dengan guru dan teman.
Yang kami lakukan pada saat itu adalah membantu anak dalam komunikasi atau mengajak anak selalu berbicara, agar anak tidak melamun sendiri atau suka menyendiri. Karena melamun dapat menghentikan atau mengganggu konsentrasi anak dan anak menjadi tidak fokus terhadap pelajaran yang di jelaskan oleh guru.
Oleh karena itu, guru harus lebih membantu D, agar ia tidak menjadi anak pendiam dan kurang interaksi sosialnya. Serta memberikan konseling kepada D, yang lebih ekstra. Dan beberapa hari berikutnya perkembangan si D makin berlanjut semenjak kami melakukan pendekatan pada dia setiap kami observasi, maka perkembangan yang ditunjukan si D adalah sekarang sudah mau ikut bernyanyi, bertepuk tangan, melakukan kegiatan belajar dengan mandiri dan sudah mau mengikuti berdoa bersama, serta ia mulai  mau berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman atau pun guru di dalam kelas.